Puasa Tarwiyah dan Arafah: Persiapan Menjelang Hari Raya Idul Adha

Hari Raya Idul Adha adalah salah satu momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari ini, umat Muslim merayakan pengorbanan Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya, Ismail, atas perintah Allah. Selain menyembelih hewan kurban, terdapat pula amalan-amalan yang dianjurkan menjelang hari raya Idul Adha, antara lain puasa Tarwiyah dan Arafah.

Baca juga: Doa Iftitah

Puasa Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah, satu hari sebelum Hari Arafah. Puasa ini mengingatkan kita akan perjalanan Nabi Ibrahim dan Ismail menuju Mekah untuk menjalankan perintah Allah. Tarwiyah berasal dari kata “tarwiya” yang artinya persiapan atau menyediakan air. Nabi Ibrahim dan Ismail menyiapkan air sebelum perjalanan panjang mereka menuju Mekah.

Puasa Tarwiyah dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang berhaji. Dengan berpuasa pada hari ini, kita dapat menyadari perjuangan Nabi Ibrahim dan menguatkan tekad untuk taat kepada Allah. Puasa ini tidak diwajibkan, tetapi sangat dianjurkan bagi yang mampu melakukannya.

Selain itu, ada juga puasa Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Hari Arafah merupakan hari yang paling penting dalam ibadah haji. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Oleh karena itu, puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang berhaji.

Persiapan menjelang puasa Tarwiyah dan Arafah dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

  1. Menyadari makna dan tujuan puasa: Memahami makna dan tujuan di balik puasa Tarwiyah dan Arafah akan membantu kita menjalankannya dengan ikhlas dan penuh penghayatan.
  2. Mempersiapkan diri secara fisik dan mental: Sebelum puasa, pastikan tubuh dalam kondisi sehat dan bugar. Istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi akan membantu menjalani puasa dengan lancar.
  3. Meningkatkan ibadah dan dzikir: Memperbanyak ibadah, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa, dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah menjelang hari raya Idul Adha.
  4. Berbuat kebaikan: Menggunakan waktu sebelum puasa untuk berbuat kebaikan, seperti bersedekah, membantu sesama, dan berbuat kebajikan lainnya, merupakan amalan yang sangat dianjurkan.
  5. Menyempurnakan persiapan haji: Bagi yang berencana untuk melaksanakan ibadah haji di masa mendatang.

Sumber : iuwashplus.or.id